[FF] Second Life Sensation – Chapter 03

wufanneey-106

***

Chapter Three – Trapped in Yours

 

Aku tidak tahu bagaimana caranya supaya bisa keluar lagi… Eomma, Appa, Noona, Changmin! Ini lebih menyeramkan daripada aku mati!

 

Aku pun memeriksa barang-barangnya di dalam sana. Aku menemukan dompet di dalam tasnya. Cih, dia tidak bawa KTP ataupun kartu pelajar, SIM juga tidak ada… tapi uangnya banyak juga.

 

Ah, ini saja, ada cermin. Aku akan melihat wajah cewek ini…

 

Choi Sooyoung?!

 

***

Kyuhyun’s Pov

 

Braaakk!

 

Lho? Suara apa itu?

 

Tidak bisa… melihat apapun… Gelap? Tidak! Apakah aku jadi buta! Ya Tuhan!

 

Tapi…

 

Aku mendengar… sesuatu…

 

“KYUHYUN!”

 

Changmin?

 

“Kumohon! Cho Kyuhyun!”

 

Hahaha… dia ketakutan…

 

Apa?

 

Kok bisa…

 

Kenapa aku melihat diriku sendiri?

 

“Kumohon jangan mati!”

 

Changmin mengguncang-guncang tubuhku yang tergeletak bersimbah darah. Lalu sekarang aku memakai tubuh siapa dong? Kalau itu tubuhku? 

 

Eh, tunggu…

 

HAH? Mati dia bilang? Apa ini…? Maksudnya? Mengerikan! Aku mati katanya?

Tidak mungkin! Badanku empuk! Aku mati? Kalau begitu kenapa aku tidak hilang?

 

Biasanya kan kalau mati, ini akan menjadi hal yang serius! Mana malaikat maut yang mirip Jung Il Woo itu? Dan bagaimana hal ini bisa terjadi? Semuanya masih belum kumengerti!

 

Tapi…

 

Karena aku mati dihadapan Changmin, tidak ada yang kusesali sih. (ckckck… bego apa polos ni anak =___=)

 

Wuhaahaa…

 

Tidak apa-apa! Mati pun tidak apa-apa, karena aku menyukai Changmin!

 

Dan sekarang lihat! Dia menggendong tubuhku dan membawanya masuk ambulans, ahh… saat-saat yang bahagia… belum pernah dia menggendongku sebelumnya kan? Dan raut wajahnya itu… dia pasti sangat mengkhawatirkanku!

 

“Bodoh! Kau jangan bercanda! Cepat bilang kalau kau hanya bercanda, dan buat aku tertawa! Cho Kyuhyun!”

 

Hei, aku sudah mati. Bagaimana bisa aku menjawab pertanyaanmu itu. Dan kenapa kau masih memanggilku BODOH? (derita cinta tak tersampaikan, hiks)

 

Ah, tunggu! Yakk! Ambulansnya pergi begitu saja! Halooo! Arwahnya masih di sini! Aigoo… gila. Selagi masih belum dijemput malaikat, aku berkeliaran sajalah di sekitar sini. Siapa tahu ada yang melihat penampakanku dan langsung minta foto bareng karena aku hantu ganteng.

 

“Errrgh…”

 

Aku mendengar suara seseorang merintih. Ini suara gadis. Dan berasal dari… itu! sebuah mobil yang masuk ke lubang perbaikan jalan!

 

Kurasa Changmin melupakan satu korban lagi di sini. Gadis yang malang. Akan kutengok. Mungkin dia langsung pingsan kalau melihatku, hahaha…

 

“Kenapa… aku masih hidup? Arrh! Sebaiknya aku mati saja!”

 

Hah? Dia gila! Aku mau hidup lagi, lah dia malah mau mati. Tidak, tidak! Sekarang dia mengeluarkan silet dan… jangan! Aku tahu apa yang akan dia lakukan pada pembuluh nadinya! Tidaaaak!

 

Aku berusaha meraih pergelangan tangannya, lubang ini cukup dalam dan posisi mobil itu miring. Jadi ini lebih sulit dari yang kukira.

 

Hup!

 

Yap, kau tidak bisa bunuh diri sekarang! Aku menahan tanganmu!

 

Blesh!

 

Hah, apa ini?

 

“Ooaa… wuaa, tung… tunggu!”

 

Lho… suaraku jadi cempreng begitu… itu kan suara cewek…

 

Huaaaa! Aku masuk ke tubuh cewek ini!

 

“Ugh…”

 

Aku tidak tahu bagaimana caranya supaya bisa keluar lagi… Eomma, Appa, Noona, Changmin! Ini lebih menyeramkan daripada aku mati!

 

Aku pun memeriksa barang-barangnya di dalam sana. Aku menemukan dompet di dalam tasnya. Cih, dia tidak bawa KTP ataupun kartu pelajar, SIM juga tidak ada… tapi uangnya banyak juga.

 

Ah, ini saja, ada cermin. Aku akan melihat wajah cewek ini…

 

Choi Sooyoung?!

 

***

 

Aku membuka mata. Melihat sekeliling dan kepalaku kembali pusing. Dan dengan tubuh Choi Sooyoung. Menyebalkan. Harusnya malam itu aku mengikuti ambulans saja dan menikmati pemandangan indah tubuh Changmin yang penuh darahku. Tapi kenapa malah cewek aneh menyebalkan ini yang…

 

“Arrrggh!” aku menarik-narik rambut Sooyoung.

 

“Aduduh!”

 

Oke. Yang meringis itu bukan aku. Tapi Choi Sooyoung. hmm… sepertinya dia sudah bangun, aku akan memberikan alih tubuh ini padanya, bye-bye

 

Huh, tapi tetap saja aku tidak bisa keluar tubuhnya. Apa aku terperangkap di sini selamanya? Dosa apa aku Tuhan?

 

“Hah? Kenapa aku belum mati?”

 

“Kan aku yang menolongmu, bodoh!” jawabku ketus.

 

“Ha.. Si-siapa itu yang bicara?”

 

Ooh… dia bisa mendengarku bicara ya. Kalau begitu aku tidak akan bicara. Kunci mulut.

Aku jadi penasaran! Anak ini pastinya merasa tersudut, sampai-sampai dia ingin mati. Sama sekali tidak berterima kasih karena sudah diselamatkan, juga tidak memikirkan akibatnya. Hanya bisa berpikir bisa kabur kalau mati. Sedangkan aku… Harus mati walaupun tidak ingin, walaupun ada persoalan yang amat sulit.

 

 “Hanya imajinasiku saja rupanya…” Sooyoung menundukkan wajahnya. Melihat tangannya yang terbalut perban. Aku bisa tahu isi hatinya yang sedang sedih.

 

Brak!

 

Tiba-tiba pintu terbuka secara paksa. Muncul seorang wanita paruh baya, tapi terlihat masih sehat dan awet muda. Karena dadanannya yang stylish.

 

“Soo? Kau sudah sadar sayang?” dia menghampiri Sooyoung dan memeluk tubuhnya, tentu aku juga ikut merasakan pelukan tubuhnya. Aku kan masih berada di tubuh Sooyoung. Tapi…

 

Heh, yang benar saja?! Aku kenal orang ini! Yah… Dia artis terkenal! Bukan kenal sih, tapi aku tahu dia dari Changmin. Dia pemain blue film yang sangat populer di kalangan cowok-cowok yadong macam Changmin. Makanya aku tahu.

 

“Kau khawatir padaku? Ya ampun… aku sangat tersanjung dengan itu, Nyonya Choi.”

 

“Choi Sooyoung!”

 

Plak!

 

Oooh! Aku juga jadi sakit saat wanita ini menampar pipi Sooyoung. Owh… menderitanya aku jadi pemeran utama di fanfic biadab ini. Suatu saat aku akan membalas dendam pada penulisnya. (author nyumput)

 

“Bunuh diri? Apa maksudmu mengemudi dalam keadaan mabuk? Hah! Apa maksud dari semua ini?”

 

Ulala~ situasi memanas! Apakah dia Ibunya?

 

“Apa kau tahu skandal apa yang akan muncul karena kejadian ini? Iklan dan filmku…”

 

Eh?!

 

“Apa kau mau menghancurkan karirku! Semuanya bisa hancur dalam sesaat, apa kau tidak mengerti?”

 

Hah.. tidak mungkin!? *dengan mata melotot di zoom 7x (norak banget)

 

“Memang itu niatku, tapi tak kusangkan Tuhan menyayangi karirmu dan menggagalkan rencanaku.” Ujar Sooyoung, dengan nada sinis.

 

“Kau sejak dulu selalu saja menyulitkanku! Benar-benar mirip dengan laki-laki itu!”

 

“Jangan bicara yang buruk tentang Appa!”

 

“Apa? Menurutmu berkat siapa kau bisa hidup bebas seperti sekarang?!”

 

Heeeh… heeeh… aku terjebak dalam pertentangan hebat Ibu dan anak. Keluarkan aku… menderita sekali hidupku ini. Ah, tidak. aku bahkan sudah tidak hidup lagi. Menderita sekali kematianku ini.

 

“Kau pura-pura mau bunuh diri kan?! Apa-apaan itu!”

 

Apa-apaan? Padahal anaknya hampir saja mati. Orangtua seperti ini minta dihajar juga.

 

“Jadi, apa tujuanmu? Aku tidak punya banyak waktu. Cepat katakan! 5 menit!”

 

“Aku… tidak suka sekolahku yang sekarang. Aku tidak mau sekolah.”

 

Alasan macam apa itu. Ujung-ujungnya pasti dia akan mengadu pada Ibunya tentang aku yang menjadi musuhnya. Cuiih! Dasar orang kaya!

 

“Kenapa tidak suka?”

 

“Mereka tahu aku putrimu. Kau tidak tahu betapa menyakitkannya setiap hari aku dihina oleh mereka-mereka yang menganggapku remeh… karena seorang putri dari seorang bitch.”

 

Plak!

 

Sekali lagi, pipiku ikut sakit saat Ibu Sooyoung kembali menampar pipi Sooyoung.

 

“Katakan pada mereka bahwa Ibumu ini bukan bitch. Ibumu punya pekerjaan yang halal!”

 

“Memamerkan tubuh bugilmu adalah pekerjaan halal katamu?!”

 

“Berhenti bicara Choi Sooyoung! Dan jangan melawan, minggu depan kau akan kupindahkan ke Anyang High School jika memang kau tidak suka sekolah di Shinju.”

 

Yak? Pindah sekolah? Heh, tunggu! Pindah sekolah. Gawat! Masa aku ikut-ikutan juga ke Anyang High School nanti. Repotnya!

 

“Aku tidak mau pindah!” Itu aku yang bicara! Sepertinya Sooyoung tertidur karena kelelahan sehingga aku bisa mengambil alih tubuhnya. Yeah~

 

“Baiklah kalau begitu akan aneh kalau kau pindah sekolah tanpa alasan. Bulan September kau akan pindah sekolah keluar negeri.” Jangan, jangan! Jangan keluar negeri! Itu lebih merepotkan!

 

 “Eomma, jeongmal mianhae, jangan pindahkan aku ke sekolah yang lain!”

 

“Hah?! Apa-apaan kau? Baru saja bilang tidak suka sekolah itu?”

 

“Eh… itu… di sekolahku yang sekarang masih banyak hal yang menyenangkan,” mungkin? Lanjutku dalam hati. “Aku akan rajin ke sekolah! Aku tidak akan mencoba bunuh diri lagi!” oh, Cho Kyuhyun ayolah… gaya seceria ini bukan gayaku. Memalukan.

 

“Lalu mengapa membuat keributan seperti ini?!”

 

“Karena aku kesepian jadi aku ingin Eomma lebih memperhatikanku! Tapi, Eomma mau datang walaupun sedang sibuk. Itu sudah cukup!”

 

Alasan macam apa itu. Aku itu bodoh ya. Tapi tanpa terduga, wanita itu tersenyum!

 

“Belajarlah yang giat ya. Maafkan aku tadi marah dan menamparmu…”

 

Kemudian dia keluar dan menutup pintu. Baiklah, cukup bermain-main dengan tubuh Sooyoung. Aku tidak ingin menambah dosa.

 

Aku pun melihat-lihat kamarnya. Woaa… mewah sekali. Benar-benar tipe-tipe kamar artis. Tapi walaupun dengan kamar begini, kurasa Sooyoung tak bahagia.

 

“Oh, benar! Ini hari pemakamanku pasti! Harusnya aku datang dan melihat!”

 

***

 

Pemakamanku dilaksanakan… sedihnya melihat peti matiku sendiri. Para siswi di kelasku maupun yang tidak sekelas denganku… Menangis.. hahahaha.. Aku benar-benar terkenal ya?

 

“Padahal dia akan ikut kejuaraan…” salah seorang siswi teman kelasku menangis tersedu-sedu—si pirang Jessica Jung. Oh yeah… kau benar. 

 

Teman-teman di klub taekwondo… juga menangis. Tapi tidak untuk Yoochun dan Changmin. Kalau Yoochun sih aku wajar, tapi Changmin? Apa airmatanya sudah mengering sejak kemarin malam? Lalu dia menoleh padaku!

 

“Sooyoung-a… kau menghadiri pemakamannya?”

                                 

Benar juga. Aku kan jadi ‘Sooyoung’ sekarang. Aku mengangguk.

 

“Kukira sum-sum tulangmu sudah terisi kebencian terhadap Cho Kyuhyun.”

 

“Tidak juga, kupikir dia orang yang baik.” Kataku cepat. Dalam hati aku tertawa-tawa karena memuji diriku sendiri. Jika Sooyoung sadar dia pasti sangat malu.

 

“Baik?”

 

“Ya… dia sudah menyelamatkan jiwaku.”

 

“Sampai seperti itu? Kapan?”

 

“Hmm… belum lama ini. Maka aku sangat berterima kasih padanya. Sayangnya, aku tidak bisa, dia sudah mati lebih dulu.”

 

“Dia mati lebih cepat… apakah kau pikir ini akan baik?”

 

“Tidak.” Jawabku. Tentu saja tidak baik! “Bagaimana denganmu?”

 

Changmin terdiam sejenak. Dia hanya mengalihkan pandangan ke arah lain, pepohonan rindang yang bergoyang tertiup angin. Setelah 20 detik berlalu ia kemudian menjawab.

Sebuah jawaban yang membuat hatiku mencelos, kecewa, dan rasanya tak ada semangat hidupku. Rasanya mati rasa. Ya, aku benar-benar mati sungguhan saat dia bilang…

 

“Lebih baik seperti ini. Kupikir lebih baik dia tidak ada.”

 

Suara sorang wanita tiba-tiba berbisik di telingaku, “Kau sudah mati. Maka apa yang kau lakukan di sini?”

 

***

11 Comments Add yours

  1. safira faisal berkata:

    ampun deh, ko tbc sih? Kenapa disaat yang seruu gitu? Itu siapa yang cewe yang ngomong? Sooyoung ya? Changmin jahat juga, seneng kyuhyun nya mati TT.TT

    Suka

  2. yolyulknight berkata:

    yyyyyaaaaaaa knpa tbc nya dtg di saat yg gg tepat!!! itu yg ngomong siapa? ehh gg nyangka klu eomma soo itu seorang bitch pasti gg enak bgt!! itu si changmin knpa jawabannya malah kyk gtu kan yg mninggal sahabat ny sndri trus kyu ny mninggal kn krna changmin jg apa changmin gg mrasa bersalah?
    next part di tunggu jgn lama2 soalny pnasaran nih!!

    Suka

  3. Yufasa berkata:

    hadeh… -.- itu tbc… Ck ..ck… Pengen aku kubur aja lah!! Menganggu disaat yang tidak tepat *msh untung tbc coba kalo the end #nah loh* -.-”
    Aaa…. Kyu masuk badan sooyoung main sembarang aja -.- eh tapi kesempatan tuh kyu deketin changmin *apaan ini!!
    ditunggu lanjutanya thor 🙂

    Suka

  4. kenianurasha berkata:

    masa tbc? lagi seru2nya lhoh T.T
    jangan2 yang cewek terakhir ngomong soo lagi 😮
    duh harus lanjut!!!! keren bangetttt!!! (y)

    Suka

  5. borayoung berkata:

    saengie…
    ini udah lama banget tp kok ga lanjut lanjut yaaaaaaaa!!

    Suka

    1. wufanneey berkata:

      Udah selesai sih, tinggal nunggu waktu yang pas buat posting sampe endnya

      Suka

      1. borayoung berkata:

        jangan lama2 saeng, oke. hehe

        Suka

  6. rizky berkata:

    wah penasaran ama lanjutannya..
    lanjut ya.. daebak ,:)

    Suka

  7. alies berkata:

    Wah daebak..
    Bisa ya dua jiwa satu tubuh
    penasran dengan kelanjutannya…

    Suka

  8. Echa Carthica berkata:

    Next

    Suka

  9. Sistasookyu berkata:

    Kyu masih aja ada rasa sama changmin. Astaga~
    waah.. syo hampir aja nyelakain dirinya sendiri..

    Suka

Tinggalkan komentar