[FF] Sun, Flower, and Winter – Chapter 03

Title: Sun, Flower, and Winter
Author: wufanneey
Genre: Drama
Length: Series
Rating: PG-17
Language: Indonesian
Pairing: Jonghyun/Sooyoung, Kris/Sooyoung
Summary: Jonghyun berusaha membuat Sooyoung melupakan cinta pertamanya. Tetapi disaat Sooyoung sudah mencintainya terlalu dalam, ia justru tak dapat mempertahankan janji yang pernah dibuatnya.

wpid-sun-flower-and-winter.jpg.jpeg

 

***

Lee Jonghyun tidak melihatnya dimana pun malam itu.

Dari atas panggung yang tidak terlalu tinggi, ia memampang mimik tanya untuk Im Yoona yang berdiri di barisan penonton sebelah kiri. Petikan gitarnya kali ini untuk lagu terakhir, jadi ia pikir tidak apa-apa bila ia sedikit ‘menyelinap’kan pandangan. Yoona tentu tahu apa arti dari wajah herannya, sebab gadis itu lantas menggeleng dan tampak menyesal. Jonghyun kecewa.

Dia tidak datang.

Jonghyun tidak kecewa padanya, melainkan kepada dirinya sendiri. Alasan Sooyoung tidak menonton konser band-nya malam ini pasti karena ulahnya tadi sore, tatkala sepulang sekolah.

“Jonghyun-ah, ada apa?”

Anak lelaki itu cepat-cepat memasukkan gitarnya ke dalam sebuah tas gitar hitam—miliknya, yang selalu ia bawa bahkan ke sekolah.

Yonghwa menatap Jonghyun curiga, merasa sebal karena pertanyaannya barusan tak diindahkan. “Kau merusak lagu terakhir, kau sadar ‘kan?”

“Aku minta maaf, aku hilang konsentrasi.”

“Kau pikir maaf saja cukup?” Yonghwa bertanya, lebih ketus. Nada suaranya yang meninggi kali ini menarik minat Minhyuk dan Jungshin untuk melihat.

Hyung—”

“Permisi!” sedikit terlalu keras untuk orang yang tiba-tiba masuk dan meminta ijin untuk bicara, “Lee Jonghyun ada?” adalah Im Yoona yang datang disertai wajah panik.

Yonghwa hendak marah sebab moodnya dari awal pun memang sudah buruk gara-gara Jonghyun mengacau di lagu terakhir, langsung saja mengurung niat begitu yang menyela adalah seorang gadis. Ia bukan lelaki jahat yang akan tiba-tiba memarahi gadis tak dikenal dikarenakan masalah sepele.

Si marga Jung lantas mengurut kening.

“Selesaikan urusanmu dulu,” dia bilang, satu tarikan napas lelah keluar setelahnya. Minhyuk dan Jungshin enggan memberi komentar. Seolah ada alarm tersendiri bagi ketiganya tanda-tanda Leader mereka bila marah ‘serius’.

“Aku menunggu seseorang—”

“Apapun yang akan kau katakan, meskipun itu benar, telingaku tidak akan mentolerir dan menganggapnya sebagai alasan tidak masuk akal. Tetapi akan berbeda jika situasinya tak seburuk ini, jadi lebih baik ceritakan padaku besok saja.”

Pun Jonghyun mengangguk singkat, menghampiri Yoona dan menanyakan apa yang terjadi, ia berharap tidak ada sesuatu yang buruk menimpa Sooyoung hingga menyebabkan Choi muda itu tak menonton konsernya.

“Aku bikin masalah, ya? Maaf, aku menganggu kalian? Lebih baik aku bicara nanti saja? Ya, kalau itu maumu …,” Yoona sekarang tampak kikuk dan bingung. Jonghyun agak bersalah karena membiarkan gadis ini menguping kontroversi intern yang seharusnya tak ia dengar.

“Tenanglah, bukan masalah besar, kok. Yang lebih penting, ada perlu apa? Apa ini tentang Sooyoung?”

“Yah, sebetulnya …,” Jonghyun menatap intens, “Sooyoung kirim pesan tadi, tapi ponselku dalam mode silent jadi ….”

“Apa katanya?”

“Sebentar,” Yoona membuka tas selempang dan mengeluarkan sebuah benda pipih persegi, “Yoong, maaf aku nggak bisa menemanimu nonton CNBLUE, aku demam. Sampaikan juga permintaan maafku buat Jonghyun.”

“Sebenarnya kau nggak perlu sampai membacakannya lengkap tuntas begitu.” Jonghyun merasa bersalah, ia pikir pasti demam Sooyoung dikarenakan ia menciumnya ketika hari hujan itu.

“Aku cuma ingin membuat kamu yakin. Aku nggak bohong. Dan tolong jangan marah sama Sooyoung atau menganggapnya telah memberimu kursi kosong. Anak itu memang begitu sama semua orang.”

“Um.”

“Oh iya, ini buat kamu dan yang lain,” tas jinjing yang sedari tadi Yoona bawa ternyata berisi cokelat. Cukup banyak untuk dibagi berempat. “Pertunjukan kalian tadi bagus kok, jadi ucapan Yonghwa-sunbae jangan terlalu dimasukan ke hati. Sudah ya, aku pulang.”

Sepeninggal Yoona, Minhyuk dan Jungshin langsung menyerbu cokelat di tangan Jonghyun. Tapi anak laki-laki itu memikirkan urusan lain. Besok ia harus meminta maaf pada Sooyoung. Tanpa disadari yang sebenarnya, bahwa suhu tubuhnya lebih tinggi dari biasanya.

***

“Hachi!”

Sroot—suara ingus disedot. Wajah Jonghyun merah total, terutama bagian hidung yang terus-terusan mengeluarkan cairan agak bening agak kehijauan. Yang pertamakali melihatnya adalah Seungri, si panda itu langsung membuat jarak tiga meter dari Jonghyun plus mimik wajah ungu kebiruan seperti menahan muntah. Yang kedua Yoseob, gerakan tanggap menyodori tisu guna Jonghyun menyusut ingusnya. Lalu Gikwang, mungkin ini yang paling ampuh, Gikwang memberinya minyak hangat. Tetapi dasar Jonghyun yang tidak tepat membaca suasana, dengan cueknya melepas baju dan meminta Gikwang untuk membaluri punggungnya dengan minyak itu padahal Jihyun ada di sana. Kena damprat lah ia oleh si gadis Nam Primadona Sekolah.

Naas sekali.

Untuk seorang Lee Jonghyun yang hobi tidur di siang hari dan begadang malam hari, rajin menulis nama dalam catatan daftar siswa terlambat di piket, nongkrong di ruang rehabilitasi untuk dapat ceramah guru idola Choi Siwon-sonsaengnim, Jonghyun patut bersyukur hari ini ia hanya kena flu ringan.

Oke, mungkin ada hal lain yang patut disyukurinya ….

“Jonghyun-ah?” pintu bercat putih UKS digeser dan ada Choi Sooyoung di depannya, menyapa. Suara hangat khas musim semi seperti biasa. Hanya saja … kali ini kulitnya agak pucat, kedua mata merah, wajah lelah, satu kesimpulan ditarik; mereka sama-sama demam. Memang berjodoh. Jonghyun pura-pura batuk menutupi keterkejutannya.

“Aku juga ada di sini, tapi cuma dia yang kamu sapa, Sooyoung-ah?” Gikwang mengeluh, tersenyum jenaka.

“Gikwang, kamu ngapain di sini? Sakit?” didengar dari sengau suaranya dibalik masker biru muda, Sooyoung jelas kena flu—juga.

“Aku mengantar Jonghyun, katanya dia minta dibaluri …,” otak jahil Lee Gikwang jalan. “Nggak jadi deh, Jong, maaf ya aku harus nyalin teks bahasa Inggris dulu. Kau minta tolong sama Sooyoung aja!”

“Oh, jadi gitu?” Jonghyun sudah hapal tindak-tanduk si Chibi nomor dua itu. Otak ngeresnya kalau lagi mode aktif kayak apa, ya … kayak Lee Gikwang. “Terserah lah, sendiri pun aku bisa. Sana pergi.” Satu tendangan sukses mendarat di bokong Gikwang, disusul dengan pintu ditutup—digeser—dengan kekuatan melebihi standar, kalau bisa dibanting, mungkin akan Jonghyun banting tepat di depan hidung si pemilik eyesmile itu.

Karena penasaran, Sooyoung yang isi kepalanya jauh-jauh dari sesuatu berbau negatif, bertanya, “Jadi mau minta tolong apa?”

“Eng-enggak perlu. Aku minta Donghae-sam aja.”

“Tapi ini masih terlalu pagi, Donghae-sonsaengnim belum datang.”

Oh.

“OH?!” hampir saja Jonghyun jatuh tersungkur saking kagetnya. “Te-terus kamu ngapain di sini kalau belum ada orang?”

“Aku ke sini mengambil masker ini. Supaya kalau bersin virusnya nggak membuat yang lain tertular,” jelas Sooyoung kemudian. “Jadi, mau minta tolong apa? Aku sedikit bisa kalau cuma mengobati luka kecil. Kamu jatuh dari motor lagi?”

“Hua—chim!”

Setelah jeda meyakinkan dalam tiga detik, Jonghyun terkekeh garing, Sooyoung mengerjap, baru paham apa yang terjadi.

Oh, kali ini bukan jatuh dari motor.

“Jonghyun-ah, ingusmu keluar.”

“Eh? Ma-maaf!”

Cepat-cepat Jonghyun menghapusnya dengan tisu yang diberikan Yoseob tadi. Baginya, ini memalukan, reputasinya sudah lama hancur di mata Sooyoung. Mungkin gadis itu kerap mencap jidatnya dengan huruf kapital; PAYAH. Lihat saja, kini Sooyoung menertawai tingkah konyolnya. Tawa lebar yang jarang terbidik lensa mata Jonghyun. Dagu melancip, pipi terangkat, gigi-gigi putih nan mungil berjejer rapi, kelopak menyipit walau tak membentuk sabit. Semua itu tersingkron, satu kata muncul di benak Jonghyun; IMUT.

Jonghyun menyesal telah memalingkan muka karena malu di awal.

“Sooyoung, errr–aku berpikir mungkin kamu bisa membantuku membaluri minyak kayu putih ini, ke punggungku.”

“Ya?”

Terkirim. Satu modus licik ditambah cengiran singkat dari Lee Jonghyun.

***

—puisi cinta Lee Jonghyun.

Kecil, kecil itu tangan Sooyoung.
Halus, halus menyentuh punggungku.
Sentuh, tiap malam aku ingin menyentuhnya—

Crot!—mimisan.

“Oi! Kamu habis makan apa? Kenapa tiba-tiba mimisan begitu?” wajah Seungri mengkeruh ngeri.

“Dia nggak habis makan apa-apa, tapi dia baru saja berpikiran mesum!” boleh Jonghyun melayangkan loyang kue ke mukanya Gikwang?

“Nggak, bukan itu,” si Chibi nomor satu menambahi. Pandangan teralihkan deretan kue berbentuk daddy bear sudah matang yang baru ia keluarkan dari Microwave. Bola mata berbinar, liur menetes. “Jonghyun pasti tergiur ingin memakan kue-kue cantik ini. Aku paham bagaimana rasanya sampai mau mimisan.”

“Itu sih kau aja!” pekik Jonghyun tertahan, satu senyum keki terlukis, perempatan di jidat mengkerak. Ia menahan untuk tidak membuat masalah dengan Yoseob selama ia berada di kelas memasak siang itu meski Gikwang menggodainya perihal kejadian di UKS tadi pagi, atau si polos Seungri yang tak henti bertanya apa yang terjadi.

Di samping itu—puisi cinta Yang Yoseob.

Kecil, kecil itu kue.
Cokelat, rasamu manis meleleh di lidah.
Harum, aromamu mengalihkan duniaku—

Nyam!—Yoseob menyimpan semua kue untuk dirinya sendiri. Di saat yang sama, Jihyun penasaran siapa yang menghabiskan stok cokelat di kelas.

***

“Kupingku gatal,” Sooyoung bercerita, di jam istirahat, tepat di bangku biasa dimana keempatnya selalu menghabiskan waktu berkumpul.

“Tandanya ada yang sedang membicarakanmu,” Yoona beropini sok tahu, mulutnya penuh dengan kunyahan roti melon yang belum tertelan habis.

“Jorok, kamu perempuan tapi makanmu ekstrim begitu!” di sebelah Yoona, Jihyun mengomel. Kemudian dilanjut dengan ocehannya mengenai siapa pencuri cokelat di kelas. Gara-gara si pencuri itu satu kelas harus memakai uang kas untuk membeli cokelat lagi ke supermarket seberang jalan.

“Itu sih kamu aja yang takut gendut,” Yoona membalas cuek. Jihyun menyahut kalau cewek memang harus diet untuk menjaga bentuk tubuh, sebentar melupakan masalah cokelatnya. Tak menghiraukan, lantas Yoona mengingat sesuatu, “Oh iya, pulang barengmu dengan Kris kemarin gimana? Lancar? Kalian ngobrol apa aja? Kamu di anter sampai rumah nggak?”

“Kamu pulang bareng Kris?” kali ini Gayoon buka suara, jarang-jarang. Wajahnya bilang kalau dia sama sekali tidak percaya. Masalahnya, dua orang itu ‘kan—Sooyoung dan Kris—dua-duanya sama-sama tidak mau berbuat agresif menyangkut masalah romantis.

Permukaan kulit di area pipi otomatis menampakkan rona merah. Seketika Yoona, Jihyun, dan Gayoon, menerka hal-hal intim dan membuat jantung dugeundugeun terjadi. Waktunya obrolan para gadis!

“Dia … dia pegang tangan kamu, yah?” tebak Jihyun asal.

“Dia merapat sampai menyentuh pundak kamu, iya ‘kan?” Yoona tak mau kalah.

Kisseu?” dor! Sekali tembak Gayoon tepat sasaran.

“Kenapa fantasi kalian tentang aku dan dia isinya cuma skinship?” wajah memerah parah tetap tidak bisa membohongi siapa-siapa. “Lagipula kalian salah, aku nggak jadi pulang bareng Kris.”

“Loh?” Yoona paling pertama bereaksi sebab ia tahu betul sore itu hanya tersisa Sooyoung dan Kris. Ia adalah saksi mata! “Terus blushing-mu tadi itu buat siapa?” satu pertanyaan lagi mewakili dua cewek haus rumpi lainnya.

“Jonghyun …,” Sooyoung mencicit, “Aku pulang sama Jonghyun.”

“Jonghyun?” koor ketiganya.

“Lee Jonghyun.”

“Lee Jonghyun maksudmu? Yang suka ngeband nggak jelas dan dapet skorsing gara-gara gila musik? Yang itu?” Gayoon terkejut tak seperti biasanya, apalagi intonasi suaranya yang tak dapat dibilang rendah, terlebih di kalimat tanya yang ia lontarkan selanjutnya, “JADI KAMU CIUMAN SAMA LEE JONGHYUN YANG ITU?”

Ups.

Sedikit terlalu—terlalu, terlalu keras. “Gayoonie kamu terlalu keras!”

“Suaramu juga nggak ada bedanya, Jihyun-ah!”

“Tu-tunggu, apa maksudnya ciuman? Kalian ciuman atau dia yang cium kamu duluan?”

“Memang apa bedanya, Yoona-yah?”

“Tentu aja beda, untuk cewek yang belum pernah dicium pacarnya tentu beda rasanya!”

“Neo jugoshippo, Im Yoona!”

“Yoona, Jihyun, hentikan!”

“Kan kamu yang duluan nyebut-nyebut soal ciuman, Heo Gayoon!”

Tiga gadis saling berteriak dan menyalahkan, tiga laki-laki mendengar dan sama terkejutnya, dua wajah memerah ngeri sampai mau mati rasanya, dan satu wajah datar campuran tembok dan aspal.

Itu—

Sooyoung ingin mengubur diri hidup-hidup.

Rombongan cowok kelas 2-C alias genk kurang tinggi kecuali satu orang—Lee Jonghyun, tak lain adalah objek yang tengah dibicarakan, melewati meja makan siang dimana ada Sooyoung di sana, dan entah kebetulan atau memang sudah di setting oleh Tuhan, Heo Gayoon memekik soal Jonghyun-dan-Sooyoung-berciuman-di-tengah-hujan tepat ketika Jonghyun duduk memunggungi Sooyoung.

GEK!

Yoseob ber-ew. Gikwang mesem-mesem minta digampar. Seungri masih polos tidak ada pengalaman menyangkut hal-hal begituan. Trio cewek penggosip telat sadar apa yang terjadi.

Bagaimana dengan … satu wajah datar campuran tembok dan aspal? Hampir ketinggalan, objek yang lebih sering dibicarakan oleh para cewek juga duduk tak jauh dari area insiden. Kris Wu. Mendengar. Semuanya.

“Hach—im!”

Keheningan dipecah oleh Jonghyun dan Sooyoung yang bersin bersamaan.

Disusul dengan bunyi ‘suit-suit’ sumbang dari Gikwang.

***

Insiden di kantin memang super memalukan. Sooyoung tidak punya keyakinan lagi untuk bertatap muka dengan Kris maupun Jonghyun. Sialnya kenapa ia dan Kris adalah teman kelas, dan cowok itu duduk tenang-tenang saja di bangku belakangnya sejak tadi? Tak ada basa-basi sama sekali. Kemunduran parah. Bukannya dari Kris, justru gangguan malah datang dari Yoona dan Luhan. Oke, kenapa Luhan ikut tahu masalah ini? Sebab Kris adalah induknya. Kris selalu pergi ke kantin bersama Luhan dan Minseok, ingat?

Kemarin aura Kris tidak lagi sedingin dulu, tetapi hari ini, kenapa lebih gelap dan dingin dari yang dulu-dulu? Mungkin tangan Sooyoung akan beku jika menyentuh kulitnya. Padahal Kris tidak menunjukkan tanda-tanda kalau ia peduli apalagi marah. Atau hanya perasaan Sooyoung saja yang salah? Seolah Kris semakin mengerikan dan tenggelam dalam lubang hitam.

Minseok saja sampai tidak mau berkomentar.

Lain halnya dengan Minseok, Luhan tidak ambil pusing urusan rekan dekatnya itu, malah ikut-ikutan Yoona menggosipi Lee Jonghyun begini, Lee Jonghyun begitu.

“Aku nggak mau,” itu kata Sooyoung ketika Jungsoo-sonsaengnim meninggalkan kelas dan Yoona memburunya dengan pertanyaan soal Jonghyun. “Aku nggak akan menemui Jonghyun sepulang sekolah nanti. Aku pusing, ingin tidur di rumah.”

“Ck, padahal aku udah ganti shipper nih,” keluh sang Im. “Percaya sama aku, dia pasti cuma mau minta maaf ke kamu, dan lagi …,”

“Dan lagi apa?”

“Dia udah lama naksir berat sama kamu, Youngie.”

“Um,” Sooyoung membenamkan kepalanya di bawah buku fisika. “Aku tahu.”

“Makanya jangan keras kepala, duh.”

“Keras kepala apanya?”

“Ciuman itu sama dengan pernyataan cinta! Maksudnya, dia menanyakan apakah kamu mau jadi pacarnya atau enggak. Kalau kamu membalas ciuman itu, berarti kamu mau, kalau kamu menolak ciumannya, kamu juga sudah menolak cintanya.”

“Tapi aku diam aja waktu dia menciumku …,” wajah Sooyoung memerah lagi. Setiap kali mengingat hal itu, entah kenapa sesuatu dalam dadanya bergemuruh, rasanya jantungnya mau melompat keluar. “Apa aku … suka?”

“Dasar linglung! Pikirin aja sendiri apa artinya!” sembur Yoona. “Sooyoungie bebal, tidak peka, pantas aja kamu jadi musuh para cewek di sekolah ini, ck.”

Sooyoung masih bingung. Ini gara-gara Yoona yang menambah buruk mood berpikirnya. Tetapi yang jelas, satu. Sooyoung akan mencari jawabannya sendiri. Langsung dari Jonghyun.

Sesuai janji, sepulang sekolah Jonghyun menunggunya di suatu tempat tidak jauh dari tempat parkir motor bagi warga sekolah. Sooyoung menemuinya di sana dengan keteguhan hati yang terisi seperempatnya saja, meski begitu, ia berharap pilihannya tidak salah. Ia tidak mau dibenci gadis seisi sekolah, jadi ia membuat satu keputusan.

“Maafkan aku soal kejadian kemarin sore, aku harap kau mau melupakannya. Sekali lagi, maaf sudah mengusik waktumu.”

Sooyoung tertegun.

“Kamu jangan naif begitu, Jonghyun-ah. Bukankah kamu bilang kamu menyukaiku? Kenapa sekarang kamu jadi tidak percaya diri?”

“Tidak percaya diri?” Jonghyun bertanya retoris. “Aku mencium gadis yang kusukai tanpa ijin, bertingkah konyol di depannya, dan dia mendapat perlakuan memalukan dari teman-temannya gara-gara aku. Apa pantas jika aku masih punya kepercayadirian itu?”

“Yang kemarin itu!” sang adam terlonjak. “Ci-ciumanmu yang kemarin itu … aku … aku sedikit menyukainya. Kalau saja kamu mau berusaha lebih keras. Kalau kamu mau mengajari aku untuk belajar menyukaimu. Aku mau.” Diucap dengan senyuman penuh. Tanpa gangguan dari para clockblocker, tanpa terhalang masker biru mudanya, tanpa bayang-bayang wajah Kris Wu.

“Mau?”

“Kamu memang bodoh dan ceroboh, tidak bisa diandalkan dan ahlinya membuat masalah. Tapi mungkin, sedikit demi sedikit, aku akan mulai menyukai kamu.” Sooyoung tergagap, gugup di hadapan Jonghyun untuk beberapa alasan, payah sekali, “Ya-yah, untuk saat ini aku memang cuma punya rasa suka 1 persen. Tapi, tapi kamu bisa menambahkan 99 persen kurangnya, ‘kan?”

Jonghyun terpana. Ia maju satu langkah. Awalnya hanya menyentuh pipi Sooyoung, tetapi bergerak cepat ketika sudah mendapatkan momentum untuk menangkupnya. Untuk kembali mengecap bagaimana rasanya bibir Choi Sooyoung di ciuman ketiga mereka.

***

A/N:

Halo pembaca setia! Hiks, hebat banget buat yang masih inget cerita ini dan rela nungguin buat baca lanjutannya. /emang ada?/ ya anggap aja ada, hiks!

Chapter kali ini full Jongyoung yah … sori banget buat yang nungguin Sookris terutama chevelyn, soalnya aku ga nemu scene yang tepat buat masukin momen mereka. Mungkin chapter depan, kekeke.

Eh tapi btw, memang Ninjas masih ada? Kenapa Sookris sepi banget belakangan ini? Kenapa kenapa kenapa waeyo aku butuh temen untuk menggila Sookris bersama kemana semua Ninjaaaa? TT^TT

Akhir kata, marhaban ya ramadhan bagi yang melaksanakan!

27 Comments Add yours

  1. chevelyyn berkata:

    KAK FANIIIIIII HALOOO *lambai2 tangan*

    NAH BENER KAN JONGHYUN SOOYOUNG NYA PACARANNN! Aku pengen banget meluk kris sambil bilang pukpuk ih, kasian sekali kamu kris. Serius org yang marah tp mukanya tetep datar itu kayaknya lbh serem daripada org yang marah blak2an. Mikir perasaannya kris gimana pas denger gosipan cewek2. Tolong salahkan lee gikwang.

    Gapapa kak fani gaada sookrisnyaaaaa hahaha seenak2nya kakak aja nulisnya gimana, kakak yang tau lbh gregetnya gimanaa

    Sukaaaaa ❤ Kak fani semangat lanjutinnya yaa, ditungu lanjutannyaa { } semangat juga puasanya kalo kakak jalanin puasaa :))

    P.s. SOOKRIS SHIPPER MASIH ADA KOK. AKU NIH SOOKRIS SHIPPER GARIS KERAS (ga nyantai) hehehe tenang kak, ninja masih banyak kok diluar sana. Namanya juga ninja, jd sembunyi2 hihihi

    Suka

    1. wufanneey berkata:

      Yey! Kamu orang pertama yang komen. Sesuai dugaan aku ya.

      Komen kamu juga heboh seperti biasanya xD
      Selalu bikin semangat!

      Iya nih, Kris diem diem tapi marah sebenernya. Aku ngebayangin dia tuh marahnya kayak Irie Naoki di Itazuranakiss heheheh serem.

      Kamu juga cumungut yah puasanya. Aku puasa sih, tapi sambil nulis. Bikin yang kissu kissu dikit gapapa kan? Heghegheg

      Suka

      1. chevelyyn berkata:

        Dulu aku juga ntn itazurana kiss lhoo! Tp rada kurang srek sama irie naoki nya jadi yaaa…. begitulah XD tp lucu aja liat kotoko sama irie aaaa. Itazurana kiss ada season 2 nya juga kan?

        Btw aku gak puasa kakk hahaha aku non-muslim :)) semerdeka kakak sajalahh. Pokonlknya semangat lanjutinnn! 😀

        Suka

      2. wufanneey berkata:

        Oh maaf aku baru tau kamu non maaf ya.

        Eh kenapa kuranv sreg? Menurutku mereka lucu kokk. Aku malah sampe punya yang sisen dua kekeke~

        Suka

      3. chevelyyn berkata:

        Gapap kakk, selau aja hehehhe gatau kenapa ya aku ngeliat irie sedikit mirip wanita 😐 hahahahha ini opiniku aja sihh. Dan ternyata yg peranin kotoko lahirnya 97. Muda sekali dia :”)

        Suka

      4. wufanneey berkata:

        Iya banget kotokonya seumur aku lol. Tapi yang meranin si irienya ketuaan .__.

        Suka

      5. chevelyyn berkata:

        Iya age gap nya jauh banget kata sodara aku. Tapi ga gitu ketara sih hehehe

        Suka

      6. wufanneey berkata:

        Soalnya muka si irie awet muda 🙂

        Suka

  2. sparkmvp berkata:

    Ada aku nungguin kak dari….. lama
    Yeay full jonghyunxsooyoung
    Nextnya cepet kak heuehehehe

    Semangat terus nulisnya

    Suka

  3. ismi berkata:

    Hah gk sd moment sookris sma skalii.. omg pdhl tdinya ngrep yg bkln kisseu2 itu sookris. Huh yp gk pp deh. Kyknya soo pngn coba nglupain kris deh..kalau sja kris ga jaim cma psti mrk jg udh dkt.ckckck.tak terduga

    Suka

  4. soobeautifulchoi berkata:

    Oh astaga! Soo dma jonghyun pcran!? Gmna dgn kris, haha kris ditinggal gitu aj nih sma soo pdhal tdi kan kris cemburu iyakan?
    Update soon please~ 😁

    Suka

  5. icha dewi berkata:

    Selalu nunggu lanjutannya dan sekarang uda di lanjut senangnya ayo aku sih susah memilih aku suka kris tp juga suka jonghyun liat cerita deh soo cocoknya sama siapa hehe next part

    Suka

  6. andrianievi berkata:

    Kyaa!!
    Baru aja kemarin aq ngarep kelanjutan ni ff n skarang udah ada!
    Cie jonhyung ama sooyoung jadian nih cerita.a?
    Btw knapa si kris brubh jadi lebh dingin gi2 y?

    Suka

  7. dwiranran berkata:

    lg iseng jalan” ke WP fani.
    eh da lanjutan SFW…
    Llangsung baca dech

    ciuman ketiga ???
    yg satunya lagi kapan ???

    cuma tau pas d bwah hujan doank

    Suka

    1. wufanneey berkata:

      Yang pas hujan-hujanan itu dua kali ciumannya say, xixixixi …

      Suka

  8. Dorky Desy berkata:

    OH MY- MEREKA PACARAN. PACARAAN!
    Aku dukung Sooyoung-Jonghyun! Tapi aku pengen Sooyoung-Kris juga! Krisseu tersakiti hiks TT
    aku harus gimana? GIMANA?
    Ouch author-nim sukses bikin dilema. G.
    Hhahaha 😀

    Suka

  9. febryza berkata:

    aaaahhhh aku baru tau kalo kami udah apdet ff ini, jadi telat bacanya deh 😦

    eh makasih buat full jongyoung momentnya mulai dari demam bareng, bersin bareng, di cengin bareng masalah ciuman sampe akhirnya sooyoung nerima pernyataan cintanya jonghyun.. yah kalo mereka udah deket nanti malah jonghyunnya yah yg berpaling, apa gimana? soalnya kan caption di awal ffnya begitu

    eh tunggu berarti, kris denger dong yg heboh2 sooyoung dicium jonghyun? pantesan diem sediem-diemnya gitu dia, eh tapi kan kris bukannya belom ada rasa sesuatu gitu ke sooyoung terus kenapa dia jadi beku gitu? lol bgt sama luhan yg sahabatnya kris tapi malah ikut ngegosip bareng yoona ttg jonghyun mana si yoona segala bilang dia ganti shipper lagi hahaha

    ih aku masih sookris shipper tau, mungkin karna kris udah keluar exo dan di china jadinya momentnya mereka yg udah dikit makin sepi bikin ninja’s jadi pada semedi kali hehehe lagian sooyoung juga lagi banyak2nya bikin moment sama cowok2 yg lain sih jadi makin krik2 deh ini sookris 😦

    Suka

  10. febryza berkata:

    aaaahhhh aku baru tau kalo kamu udah apdet ff ini, jadi telat bacanya deh 😦

    eh makasih buat full jongyoung momentnya mulai dari demam bareng, bersin bareng, di cengin bareng masalah ciuman sampe akhirnya sooyoung nerima pernyataan cintanya jonghyun..

    yah kalo mereka udah deket nanti malah jonghyunnya yah yg berpaling, apa gimana? soalnya kan caption di awal ffnya begitu

    eh tunggu berarti, kris denger dong yg heboh2 sooyoung dicium jonghyun? pantesan diem sediem-diemnya gitu dia, eh tapi kan kris bukannya belom ada rasa sesuatu gitu ke sooyoung terus kenapa dia jadi beku gitu?

    lol bgt sama luhan yg sahabatnya kris tapi malah ikut ngegosip bareng yoona ttg jonghyun mana si yoona segala bilang dia ganti shipper lagi hahaha

    ih aku masih sookris shipper tau, mungkin karna kris udah keluar exo dan di china jadinya momentnya mereka yg udah dikit makin sepi bikin ninja’s jadi pada semedi kali hehehe lagian sooyoung juga lagi banyak2nya bikin moment sama cowok2 yg lain sih jadi makin krik2 deh ini sookris 😦

    Suka

    1. wufanneey berkata:

      Huaaa komentar kamu tentang Sookris kejem tapi emang iya sih mereka sepi momen kek kuburan /HEH/

      Kris kan emang lebih cocok dieman orangnya, habisnya kalo dia ngomong ngelakuin sesuatu jadi ga keren lagi /apaini/

      Ah pokoknya thx udah baca dan komen bikin saya terhura, kalo masih mau, ikutin terus cerita ini ya … Kita lihat gimana Jonghyun nantinya.

      Suka

  11. lama gabuka blognya kakak jadi lupa sama jalan ceritanya *ditabok* TAPI KAKAK SUKSES MEMBUATKU SENYUM SENYUM AMPE MAU TERIAK PAGI PAGI /efekganyante/
    Yaampun merekaa iniii…. bikin gemes ajaaa… apalagi semuanya biasss.. duh lengkap sudah fansgirlingku/? tapi jadinya bingung mau ikhlasin /? Soo eonni sama siapa. Kalau sama Jonghyun cocok tapi kasian si Mister Es nanti tambah jadi es /?. Kalau sama Kris tapi garela liat Jonghyun tersakiti mulu. Heuh. Kakak sukses membuatku bingung.
    Ciee yg pacaran sampe udah kisseu 3 kali ciee apalagi yg pas hujan hujan ituu uuwww. Ao sweet. Awalnya agak kecewa karena Sooyoung ga dateng liatin Jonghyun yg kalo main gitar gantengnya jadi naik 1000% *apaini* tapi akhirnya mereka pacaran+kissing lagi itu udah lebih dari cukup buat ngobatin kekecewaan Sooyoung yg ga datang /bahasanya dalem :v/
    Duhh Kris kasian banget sih kamu harus sakit hati mulu 😥 apalagi denger cewe cewe yg heboh banget gosipin Sooyoung kissing ditambah pengikutnya a.k.a Luhan ikutan ngegosip juga, Gimana pas dia tau Soo udah miliknya Jonghyun?. Sakitnya double double tuhhh.

    Maapin komen ga gunaku ini kak._. bacot banget ya akunya._.
    ditunggu part selanjutnya kakk^^

    n.b : kak maapin aku kalau lebih fokus ngebayangin ekpresinya si panda daripada cast utama wkwkwk.-. #peace 😀

    Suka

    1. wufanneey berkata:

      Thanksuuu!

      Komen kamu penuh semangat sekali! Bikin yang baca juga semangat!

      Pokoknya thx udah baca dan mengapresiasi, terharu juga masih ada pengikut cerita ini, hiks!

      Balesan nb: Si panda ya? Ahahaha iya Seungri gitu2 juga lutjuk yaaa xD

      Suka

  12. Rizky NOviri berkata:

    aaaa…
    aku ketinggalan -lagi- gegara udah lama kgk maen ke sini. duh maafkan aku *bow

    akhirnya,akhirnyaa, akhirnyaaaaa……….
    ‘nongol’ juga lanjutannya..
    duhileh.. cie cie yang jadian #eh kisseu lg.. suwit suwiw.. haha.. dikira syoo mau nolak si jongjong.. huhuw.. penuh dengan jongyoung.. suka :*
    tapi kasian kris ya, dy mulai ada rasa eh udh keburu terhempas angannya untk bersama syoo #yg blum jg muncul# :3

    aku gak tau mau ngomong apa ama tuh temen2 si jonghyun, ya elah gada yg bener2 normal 😀 emang s jonghyun jg g normal sih *waks

    next ya fany, jgn lama lama.. aku gk bakalan lupa sama ini ff, abis kepikiran aja. kecuali kemarin2 *Oops pas g inget malah ada lanjutannya masa.. apa iya aku mesti lupa dulu..
    jawabanna : nggk, gak boleh sampe lupa.. 😀

    semangat terus ya fany..
    terutama buat lanjutin ff ini.. mesti super duper semanget.. #eh maksa ya .. maaf -lagi- 🙂 *bow

    semangat

    Suka

  13. tyasyasyaaas berkata:

    Uwooo aku sukaaa><

    Suka

  14. JuliaKim berkata:

    tenang..ninja masih ada kok,cuma kayanya lebih trsembunyi (?)sperti aku contohnya.
    Btw,nice ff,tulisannya unik dan sedikit menggelitik.

    Suka

  15. anakingusan berkata:

    yayy for jongsoo!!
    kocak banget sih jonghyun and the minions, kekekeke..
    semoga endingnya sama jonghyun, aminnn

    Suka

    1. wufanneey berkata:

      Minions!!!

      Wakakak, itu maksudnya yoseob gikwang seungri? Kreatif! XD

      Suka

      1. anakingusan berkata:

        fans yoseob-kikwang kadang manggil the bocils juga, wkwkwkwk..

        Suka

Tinggalkan komentar