[FF] Midnight

“Midnight”

Main cast: Choi Sooyoung.

As tangged: The boys (Sooyoung’s Pairing).

G-rated. l Fluff. l Ficlet. l Indonesian.

Original Fanfict by wufanneey.

 

“Who’s the real?” – Sooyoungster.

 

***

 

Aku termangu di depan PC-ku. Manikku membaca dengan teliti setiap kalimat di layar PC itu. Suara jarum jam bergerak konstan, irama yang terdengar membuat hening kamar itu. Membuat suasana temaram. Memang sengaja kumatikan lampu saat hari malam.

 

Jam menunjukkan pukul 10.32 PM dan manik bulatku belum juga bisa menutup, maka aku itu memutuskan untuk menjelajahi situs web di dunia maya. Sekedar membuat rasa kantuk. Tapi nyatanya, sudah lebih dari setengah jam yang lalu aku belum juga bisa menutup mata. Masih terjaga. Dunia maya membuatku semakin ingin lebih lama… hmm.

 

Padahal seharusnya aku tidur lebih cepat malam ini, karena besok SM Town masih harus melanjutkan konser ke beberapa negara lagi. Semua artis menginap di hotel malam ini. Tapi tidak bisa. Insomia lagi?

 

“Taeyeon bisa menghabisiku tahu aku belum tidur.” Gumamku. Sejurus kemudian aku membentuk senyum nakal di wajah, “Tapi dia tidak akan tahu, dia tidak di sini.” Kekehku pada diri sendiri.

 

Aku kembali konsentrasi pada layar PC-ku. Melihat sebuah situs tentang SNSD. Penasaran tentang apa-apa saja yang ditulis para Sone. Tiba-tiba aku melihat sebuah artikel tentang diriku. Aku segera membukanya.

 

Judul artikel itu adalah, “Sooyoung’s Harbour?” menarik juga, aku mulai membacanya.

 

***

 

“Apa-apaan ini, tidak jelas sekali. Masak aku dipasangkan dengan cowok-cowok yang bisanya cuma pamer!” kesalku. “Joon-oppa bisanya cuma pamer perut! Sampai-sampai ingin kugigit perutnya karena seperti cokelat.” Ujarku.

 

Memang dia lumayan akrab denganku. Dia juga cukup berkharisma dan wajahnya tampan, tapi dia menyebalkan sekali kalau aku sudah mengajak makan bersama. Pasti ujung-ujungnya aku yang bayar! Dia itu pelit sekali!

 

Aku membaca lagi, beberapa komentar fans ada yang suka aku dengan Joon, ada juga yang tidak suka. Tapi kebanyakan dari mereka malah tidak tahu siapa itu Lee Joon. Oh My…

 

“Chansung Maknae 2PM…” gumamku membaca lagi. Chansung? Aku memang pernah terlibat beberapa project dengannya, maksudku SNSD dan 2PM. Dia sering di pasangkan dengan Seohyun, contohnya saat project Cabi Song. Tapi entah kenapa dia dekatnya denganku, dia selalu bersikap manis padaku. Tapi sama dengan Joon, Chansung itu…, tidak, malah semua member 2PM itu rajanya pamer abs. Jujur aku lebih suka Junsu daripada Chansung, Junsu lebih tampan dan berkarisma.

 

Ada komentar salah seorang fans yang mendukung aku dengan Chansung. “Mereka sama-sama Shikshin!” begitu saat kubaca. Shikshin? Jadi aku shikshin? Oh ya ampun… apa gelarku separah itu? Kenapa tidak Ice Princess seperti Jessica yang agak keren sedikit, atau Sunny Bunny yang kesannya imut. Ini… Shikshin? Image yang terbentuk dengan sendirinya kadang menyeramkan, ya.

 

“Lalu Siwon-oppa?” tanyaku. Tidak terlalu terkejut, semua tahu hubunganku dengan Siwon-oppa seperti saudara kandung. Kadangkala tidak aneh lagi aku memeluk Siwon-oppa di depan member Super Junior yang lain. Mereka sudah terlalu memaklumi hubungan kami. Tapi bukan berarti hubungan cinta atau semacamnya lah.. aku dengan Oppa tidak begitu. Hanya aku yang tahu Siwon-oppa menyukai Tiffany.

 

Siwon-oppa memang tampan, tapi ketampanannya lebih ke sosok malaikat, jujur itu bukan tipeku. Aku dan dia hanya baik untuk pasangan Oppa – Dongsaeng. Malah lebih menghargai kalau di pasangkan dengan Taeyang-oppa, dia keren dan sama sekali tidak ada unsur ‘wajah malaikat’.

 

Ups! Kalau Yuri tahu dia bisa cemburu, ahaha.

 

Aku sepertinya ketagihan membaca ini. Pasangan selanjutnya aku tidak terlalu memperhatikannya. Ada Donghae-oppa si ikan, Eunhyuk-oppa yang—sangat—dia sangat yadong, Yesung-oppa yang aneh—dia benar-benar pria paling aneh yang pernah kutemui. Aku langsung mencari nama artis pria yang menurutku menarik dan para fans memasangkannya denganku.

 

“Onew SHINee?” ini parah. Bocah yang selalu sok tua itu menyebalkan! Tadi saja saat di ruang istirahat, aku melihat Onew sedang enaknya makan mie ramen cup. Saat aku memintanya, tahu apa yang dia katakan?

 

“Minta dengan benar! Panggil aku Onew-oppa!” ujarnya dengan mata menyipit yang membuatku tidak bisa melihatnya. Dia aneh, tingkahnya kekanakan tapi selalu sok dewasa, oh ayolah! Masa sih bisa dengan Onew.

 

“Karena mereka sama-sama selalu bertingkah aneh.” Aku membaca dalam hati salah seorang komentar fans. Aku aneh? Lihat kan! Leader SHINee itu membuat fansku ikut memandangku sebagai gadis aneh!

 

Aku mulai membaca lagi, “Kyuhyun-oppa…”

 

Oke, dia keren, suaranya bagus, tapi selera fashionnya benar-benar payah. Aku sempat menyukainya tapi dia lebih menyukai PSPnya daripada aku. Jadi, tidak lagi untuk Cho Kyuhyun.

 

Aku tertawa keras saat membaca sebuah nama yang tak asing lainnya, “Choikang Changmin?” oh, ayolah. Dia sainganku di segala bidang. Walau sebenarnya di dominasi oleh ke shikshinan kami berdua. Dan, yang membuat aku kurang suka padanya adalah dia sebelas-duabelas dengan Kyuhyun-oppa. Eung… dia juga yadong seperti Eunhyuk-oppa.

 

Sudahlah, lebih baik lanjut baca lagi.

 

Key? Tidak, tidak. Dia pinky boy menyebalkan, juga Umma SHINee yang cerewet—cerewetnya bahkan melebihi Ibuku.

 

Luhan? Dia terlalu manis untukku yang terlalu boyish. Bisa-bisa aku kena diabetes.

 

Seungri? Hahaha, bagaimana bisa baby panda-ku masuk kategori? Dia lebih cocok dijadikan sahabat sehidup semati.

 

Sehun? Terlalu muda. Juga agak manja padaku, benar-benar melebihi kebocahan Onew—jelas saja, dia maknae di grupnya kan.

 

Dan… yang terakhir? Aku mengulum senyum simpul. Oke, fansku memang tahu segalanya. Ternyata aku tak cukup pintar untuk menutupinya. Mereka sangat, sangat jeli.

 

***

 

Aku sedang berada di ruang makan hotel, malam ini. Aku tak bisa tidur. Aku tahu aku anak nakal, tapi mata ini tak mau berkoordinasi denganku. padahal sudah tengah malam. Kalau aku minum obat tidur itu tak baik untuk kesehatanku nantinya. Jadi, aku menyusup keluar kamar hotel dan makan sendirian di restoran senyap ini.

 

Luarbiasa senyap.

 

“Oi!” seruan itu menyentakku. Apalagi saat sebuah tangan menepuk pundakku yang sedang asik menyantap kepiting asam manisku. Aku nyaris menjerit, tapi itu bukan gayaku.

 

Orang berwajah ‘sok polos’ itu hanya mengangkat bahu melihat ekspresi terkejutku yang bodoh. Lantas dia duduk di meja di seberangku. Dia menyeruput jus jerukku serta merta tanpa rasa bersalah, aku menatapnya murka. “Kau mengangetkanku!”

 

“Maaf,” katanya singkat—malah sepertinya dia tak berniat minta maaf. “Kenapa kau belum tidur dan malah makan sendirian di sini? Penyakitmu kambuh, ya?” sambungnya dengan pertanyaan—basa-basi.

 

Aku menggendikkan bahu, acuh saja sebisaku. “Insomnia.” Jawabku singkat. “Kau sendiri?”

 

“Kau tahu? Kita sehati,” katanya, seraya tersenyum. Senyum yang aku pikir paling menawan yang pernah kulihat. Kemudian dia tertawa tanpa sebab, suara beratnya saat tertawa seperti pecahan kaca yang jatuh, teerdengar mernu tapi juga manly. Tanpa sadar, setelah menghabiskan gigitan di mulutku, aku ikutan tertawa.

 

Dia mengacaki rambutku membuatku tersipu. “Bagaimana kalau sekalian kita kencan saja?” tanyanya tiba-tiba, manik elangnya menyelami manikku penuh harap.

 

“Kau gila, sekarang jam 12 malam.”

 

“Waktu yang bagus untuk menghabiskan waktu berdua.” Dia tersenyum penuh maksud ke arahku. “Mau ke kamarmu atau kamarku, hm?”

 

Aku mendengus, memutar bola mataku malas. “Kau tertular pikiran kotor Jongin, ya?”

 

“Kau tahu aku bukan tipe pria seperti itu.” Bohong jika aku tidak percaya padanya. Aku malah sangat, aku sangat mempercayainya. Karena mencintai… berarti saling percaya, bukan?

 

Akhirnya aku mengangguk, “Ke kamarku saja, temani sampai aku tidur.” Wajahnya langsung sumringah. Oh, aku tahu isi kepalanya, dia pasti sangat menikmatinya.

 

“Jika itu maumu, amore…”

 

***

 

(Beberapa menit sebelum itu, di kamar Sooyoung)

 

Dan… yang terakhir? Aku mengulum senyum simpul. Oke, fansku memang tahu segalanya. Ternyata aku tak cukup pintar untuk menutupinya. Mereka sangat, sangat jeli.

 

Kris Wu, Leader EXO-M yang narsis dan keren di saat yang bersamaan.  Aku memang menyukainya. Ah tidak, tapi memang sudah rahasia umum SM family bahwa kami saling menyukai. Dia pacarku. Memang cukup aneh aku mengencani hoobae sendiri tapi yeah… inilah kenyataannya.

 

Bibirku menarik senyum dengan sendirinya melihat komentar-komentar fansku mengenai SooKris pairing, beberapa menyetujuinya dan mereka menyebut diri mereka sebagai ‘Ninja’. Tak banyak alasan untuk kami mereka jadikan pairing spesial, “Memang cinta butuh alasan?” komentar seorang ninja membuatku ingin ikut memberi komentar. Lucu.

 

Aku mengetik sebuah balasan.

 

“SooKris is real.”

 

Reply. Klik.

 

***

A/N: yang waktu itu request SooKris angkat tangan! Perasan aku sih banyak yang request? Yang ninja mana suaranya?! SooKris jjang! Ninjas jjang! \(>o<)/