“This is not Love Story”
Sehun/Sooyoung.
PG-rated. l Romance/Comedy. l Chaptered. l Indonesian.
Plot © wufanneey.
Characters © they belong to God and themselves.
***
Chapter Two
“Kenapa jadi aku?” dengan ekspresi dan nada paling datarnya, Do Kyungsoo bertanya. Oh Sehun membalasnya dengan wajah yang sama datar. Park Chanyeol mengeluh frustasi.
“Ayolah, kalian berdua punya mimik wajah, gunakanlah jangan malu-malu!” katanya, tersenyum lebar. Sialnya tak satupun dari dua orang berwajah datar itu merespon ucapannya. Chanyeol yang malang.
“Aku tanya kenapa jadi aku yang harus membantumu.” Kyungsoo mengulang, nadanya masih sama persis. Seperti robot yang sudah di program, mungkin, karena efek dia sedang luarbiasa badmood hari itu.
“Soalnya Baekhyun-hyung tidak mau campur tangan lagi, dia menyerah lalu mengundurkan diri. Jadi, aku mohon bantulah aku, Hyung.” Sedikit, hanya sedikit ujung bibir yang tertarik membentuk seulas senyum memelas di wajah ulzzang Sehun.
“Tapi aku tidak mau pakai wig, itu membuatku gatal, tahu.” Secara tak langsung artinya Kyungsoo mengiyakan namun dengan persyaratan. Sehun tampak menimbang-nimbang, lalu menggeleng setelahnya.
“Kau harus memakainya, Hyung. Ini untuk penyamaran.” Mohonnya, wajahnya tidak terkontrol saat sedang memohon, Chanyeol yang berdiri di antara mereka mati-matian menahan tawa saat melihat aegyeo di wajah Sehun.
“Tidak.”
“Baekhyun-hyung juga pakai, kok.”
“Aku bukan dia, jangan samakan aku dengannya.” Kyungsoo ngotot, dia melipat tangan di depan dada dengan gaya paling angkuh, tapi malah kelihatan seperti anak kecil yang lagi marah.
“Kalian lagi berantem ya?” tanya Chanyeol yang sudah bisa menguasai tawanya. “Kau dan Baekhyun.”
“Dia yang mulai,” cetus Kyungsoo, nada suaranya berubah, terselip kekesalan di kalimatnya. “Aku kan terpaksa menempatkan dia di urutan terakhir, lagipula wajahnya juga paling standar dari kita semua, dianya malah balas dendam. Dasar tukang dendam.” Kyungsoo curhat tak langsung.
Chanyeol dan Sehun bengong sepersekian detik, mereka mulai menyadari sesuatu. “Oh, jadi cuma gara-gara acara itu!” Chanyeol bertepuk tangan.
“Ngapain tepuk tangan?”
“Ups, nggak sengaja.” Chanyeol cengengesan ketika Kyungsoo bertanya dibarengi tatapan tajamnya.
“Oke, jadi sekarang bisa kita asrama Soshi-nunadeul?” Sehun bertanya, merasa pertanyaannya diabaikan, cepat-cepat dia berseru seraya mengepalkan tangannya, lalu mengangkatnya tingg-tinggi. “Derp Squad fighting!”
“Derp—APA?!”
***
“Sudah tiga jam kita menunggu di depan asrama orang lain seperti penguntit.” Komentar Kyungsoo sore itu, dia mengelusi bokongnya yang sudah panas karena kelamaan duduk di kursi kemudi. Dengan jaket bulu-bulu imut dan wig rambut panjang, dia semakin terlihat menggemaskan, sayangnya ekspresi wajah dan gaya bicaranya mengacaukan semua kesan imut itu.
“Sooyoung-nuna memang punya jadwal individu paling padat dari yang lain.” Jelas Chanyeol. Kyungsoo manggut-manggut di joknya.
“Kenapa kita nggak masuk aja, terus tunggu di dalam. Siapa tahu kita di suguhi kue-kue manis, aku lagi lapar nih.” Kyungsoo meraba-raba perut kempesnya. “Aku jadi ingin milkshake.”
“Aku juga.” Chanyeol menimpali, namun pandangannya masih tertuju pada SLR yang daritadi berada di pelukannya. “Tapi kalau kita bertamu ke dalam, nanti ada wartawan terus ngambil gambar kita kan bisa berabe.” Tumben ini orang otaknya jalan, Kyungsoo memuji dalam hati.
Mereka berdua tidak sadar, bahwa sedari tadi maknae mereka yang duduk di jok belakang tengah memandangi keluar jendela mobil. Matanya yang tidak sipit juga tidak belo tertuju pada sesosok wanita dengan kaki panjang yang khas baru keluar dari sebuah mobil, kini berjalan menuju asrama Soshi.
“Itu Sooyoung bukan?” Sehun mencolek-colek pundak Kyungsoo. Kyungsoo menoleh lalu memicingkan mata bulatnya.
“Panggil Nuna kek, dia empat tahun lebih tua darimu. Atau enggak Sunbae.” Sewot Chanyeol.
“Gak sudi.” Sehun mencibir. Nuna? Cewek emosian kayak gitu memang pantas dipanggil Nuna? Sudah sombong, galak pula. Hiy!
“Iya, tuh Sooyoung-nuna. Dia lagi pakai gelangmu.” Jawab Kyungsoo seadanya.
“Yap. Dapat kau!” Sehun keluar mobil dengan tiba-tiba, membanting pintunya cukup keras lalu setengah berlari menuju sosok yang dimaksud Kyungsoo adalah Sooyoung. Tergesa, sebelum wanita jangkung itu sampai depan pintu, Sehun sudah menarik tangannya menuju mobil mereka. terlihat Sooyoung meronta-ronta, namun sayangnya percuma.
Agak kaget melihat adegan itu, Chanyeol melongo beberapa detik, lalu berucap tak habis pikir, “Kalau ada yang tanya padamu dia member dari boyband apa, jangan ngaku. Bilang aja nggak kenal.” Chanyeol geleng-geleng kepala melihat Sehun yang memperlakukan Sooyoung sedemikian kasarnya.
“Oh yeah, lagipula kita masih punya Kai.” Kyungsoo menimpali.
“Hyaaah! Apa-apaan kau ini!” pekikan Sooyoung terdengar jelas saat mereka semakin mendekati mobil. “Lepaskan tanganku, penculik!”
Dihempaskannya tubuh Sooyoung di jok mobil, dengan posisi yang sama sekali tidak nyaman bagi wanita itu. Cepat Sehun masuk ke mobil bersamaan dengan Sooyoung yang—untungnya—sudah memperbaiki posisi duduknya.
“Kembalikan gelangku, Sunbae.” Pintanya tanpa babibu, dengan tatapan dan nada yang monoton seperti biasanya—super duper datar. Dan, Sooyoung tidak suka pada orang yang punya cara bicara seperti itu.
“Sehun-ssi?” Sooyoung mengerjap beberapa kali. “Ah, tidak. Bocah tidak sopan itu kan?”
“Bagus, kau masih ingat. Sekarang cepat kembalikan itu.” Sehun mengarahkan dagu lancipnya pada gelang yang Sooyoung kenakan.
Sooyoung marah, jelas. Tidak sopan sekali sih, anak ini! Umpatnya tanpa suara. Dia memalingkan wajah ke depan, membuatnya dapat melihat Chanyeol yang tersenyum kikuk dan Kyungsoo yang menepuk jidat dari pantulan cermin.
“Kalian EXO juga kan?” tanyanya, dalam hati Sooyoung sudah mengira-ngira hal ini akan kejadian. Tidak mungkin juga Sehun datang sendirian saja, pikirnya.
“Oh mereka, Kyungsoo-hyung kupikir kau sudah kenal dengannya. Lalu Chanyeol-hyung, kau juga tahu dia kan, juara bertahan gigi rata dan cemerlang tiga tahun berturut selama di sekolahnya.” Penjelasan Sehun terdengar tak penting, mulai melenceng dari topik awal percakapannya dengan Sooyoung.
“Hai, Nuna.” Chanyeol memberi salam hormat dengan gaya terkeren yang dia punya, Sooyoung pura-pura muntah. Sementara Kyungsoo memandang ke arah lain, berharap ini cepat selesai lalu dia bisa makan kue dan minum milkshake buatan Lay di dorm.
“Kyungsoo-ya, ngapain kamu pakai wig segala?” heran Sooyoung.
Kyungsoo menggendikkan bahu, lantas menjawab seperlunya, “Disuruh Sehun.”
Cling!
Benar juga. Sooyoung teringat Sehun sedang duduk di sebelahnya.
Sooyoung tersadar lagi saat tangan Sehun meraba-raba gelangnya lalu menariknya susah payah. Ukuran gelang ini sangat pas dikenakan Sooyoung, entah kenapa Sehun sedikit tidak rela melihatnya. Ini kan untuk Ibuku! Batinnya berapi-api.
“Yah! Itu sakit!” Sooyoung memukul tangan usil Sehun tapi Sehun mengabaikannya. Tak kehabisan akal, Sooyoung menarik alih tangannya lalu menyembunyikannya di belakang punggung. “Lepaskan tanganku Oh Sehun!”
“Berikan dulu gelang ini padaku!” Sehun bersikeras sekali, tak ada yang bisa mencegahnya. Dia memang terlahir dengan watak menyebalkan seperti itu, jadi jangan salahkan Ibu dan Ayahnya. Sehun berusaha menggapai pergelangan tangan mungil Sooyoung. Untungnya Sooyoung tak cukup gesit jadi dengan mudah Sehun bisa meraihnya dengan kedua tangannya.
Grab!
“Yah—Umph!” posisi mereka saat ini sangat tidak nyaman bagi Sooyoung. Tubuhnya kurusnya terhimpit tubuh Sehun yang lebih besar, lebih kuat pula. Sooyoung sulit bergerak karena kedua tangan Sehun menguncinya, mereka seperti sedang berpelukan tapi sungguh posisi itu sangat tidak mengenakkan.
Napas Sooyoung sesak. Namun sepertinya Sehun tak sadar. Dan, setelah berhasil terlepas dari himpitan tubuh Sehun—karena pemuda itu sudah mendapatkan apa yang diinginkannya—Sooyoung mengatur-atur napasnya yang memburu, naik-turun tidak teratur.
“Yeah! Aku dapat!” seringaian lebar muncul di wajah Sehun, dia bersorak-sorak sendiri dengan heboh.
Di lain pihak, kepala Sooyoung terasa semakin berat. Pening. Sooyoung memang sangat lelah sepulang dari jadwal ngemsi tadi. Pandangan Sooyoung mengabur, matanya perlahan menutup diakhiri dengan tubuh melemas dan jatuh di pelukan Sehun.
Sehun terkejut. Ekspresinya tak jauh berbeda dengan Chanyeol dan Kyungsoo.
“Oh Sehun! Kau membunuh anak orang! Ya Tuhan!” Chanyeol histeris. “Bagaimana ini? Kita akan dipenjara!” celetuknya sembarangan. Kyungsoo memukul pundaknya keras membuat Chanyeol mengerang.
“Tenang Hyung, Sooyoung-nuna hanya pingsan. Sebaiknya kita beritahu membernya yang lain agar menjemputnya di sini.” Saran Kyungsoo cukup baik sebenarnya, sayangnya dua lainnya tak setuju argumen gila itu.
“Nanti dikira kita yang melakukan apa-apa padanya!” Chanyeol menolak keras. “Kan bukan ‘kita’ tapi hanya Sehun.”
“Benar juga.” Imbuh Kyungsoo, dia mengangguk-anggukan kepala setuju.
Sehun memberi keduanya tatapan mematikan, tapi detik berikutnya dia tersadar Sooyoung masih tersandar di dadanya. Mengingat fakta yang sempat terlupakan itu, jantung Sehun berdegup-degup lebih kencang dengan sendirinya. Tentu saja, ini pertama kali baginya, seorang wanita bersandar dadanya. Aroma lavender rambut Sooyoung menyergap penciumannya. Oh, sial, dia wangi sekali.
Mobil melaju secara tiba-tiba. Sooyoung pasti jatuh jika saja Sehun tidak reflek melingkarkan tangan di pundak wanita itu. Diam-diam Chanyeol menyaksikan itu dari pantulan cermin, agak iri.
“Yah, yah, yah… Jangan cari kesempatan.” Peringatnya, kedengaran tak penting namun terselip keseriusan di nadanya.
“Aku bukan tipe orang seperti itu.” Sangkal Sehun. tetapi sejurus kemudian dia melanjutkan dengan intonasi penasaran, “Sejak tadi sepertinya Hyung yang paling sensitif kalau menyangkutnya, sampai-sampai jadwalnya pun Hyung tahu. Jangan-jangan Hyung menyukai wanita ini.”
“Apa? Aku? Lelucon bagus, tapi tidak lucu.” Chanyeol mendengus sebal. Sial. Sehun berhasil menebak isi kepalanya. “Ngomong-ngomong kita mau kemana? Nggak mungkin ke dorm kan?” mengalihkan pembicaraan, namun tak cukup pintar memudarkan rasa penasaran Sehun soal yang tadi.
Yang ditanyai Chanyeol menjawab kalem, “Kemana lagi? Ya ke apartemen Sehun lah.”
“Apartemenku?! Yang benar saja!”
“Kan kau yang membuat dia pingsan, jadi urus sendiri sampai dia sadar lalu antarkan ke dorm Soshi-nunadeul. Aku tidak akan menerimamu pulang ke dorm kita malam ini sebelum Sooyoung-nuna sadar.”
“Hyung…” Sehun merengek. Tangannya di tangkupkan di depan wajah. “Kyungsoo-hyung kau tega sekali padaku… Chanyeol-hyung bela aku…”
“Hahaha, maaf ya aku tidak bisa turut prihatin. Bawaanku memang selalu happy.” Chanyeol tertawa-tawa bahagia melihat wajah Sehun yang mau menangis. Balas dendam tak langsung. Sehun hanya bisa pasrah.
***
Mobil itu sampai di tempat tujuan—apartemen Sehun. Kyungsoo dan Chanyeol sudah keluar dari mobil sementara Sehun masih berada di dalam. Pemuda itu kelimpungan membawa tubuh Sooyoung. Ah tidak, menggendong lebih tepatnya.
“Kau bisa menggendong wanita tidak sih?” Chanyeol menaikkan sebelah alisnya keheranan, Sehun membawa Sooyoung seakan-akan sedang menculiknya, di atas pundak. Untungnya wanita itu sedang pakai skinny jeans panjang.
“Menggendong ala bridal itu lebih mudah.” Kyungsoo menyarankan.
Sehun mengeluh, susah payah dia menyeimbangkan tubuhnya saat berjalan, berusaha agar Sooyoung tak jatuh. “Tidak bisa.”
“Ya sudah biar aku saja,” Chanyeol mengambil alih tubuh Sooyoung, pelan-pelan menggendongnya ala bridal. Kepala Sooyoung kini bersandar pada dada Chanyeol yang jelas lebih bidang dari dadanya, melihatnya Sehun sedikit tidak rela. Namun detik berikutnya dia segera menghalau pikiran gila itu. Tidak rela? Oh, penghinaan besar!
Setelah menaiki lift—untungnya hanya mereka berempat di dalam lift tadi—trio ditambah Sooyoung yang pingsan itu sampai di depan pintu apartemen. Sehun menekan kombinasi password, tak lama kemudian pintu terbuka.
Dalamnya tidak terlalu mewah, tidak juga terlalu biasa. Sehun memang bukan tipe orang yang senang bermuluk-muluk. Wallpaper dindingnya di dominasi warna hijau terang, tapi di dapur kesannya paling colourful dari ruangan lain. Langsung saja Kyungsoo mendaratkan bokongnya pada sofa memanjang warna putih gading sembari memeluk bantal bulu-bulu yang manis, yang ada di sofa itu.
“Aku baringkan Sooyoung-nuna di kamarmu, ya?” Chanyeol bertanya seraya melangkah pelan menuju kamar yang dimaksudnya. Memang, hanya ada satu kamar di tempat Sehun, mau tak mau.
“Jangan, di sofa saja!” Kyungsoo cemberut saat Sehun mengusirnya dari sofa. Padahal si pendek ber-wig imut itu lagi pewe-pewenya.
Akhirnya tubuh kurus Sooyoung dibaringkan Chanyeol di sofa memanjang itu. Chanyeol mengomentari Sehun terlalu tega memperlakukan seorang wanita, tetapi tampaknya Sehun tak mengambil pusing. Ini apartemennya dan semua harus mengikuti aturannya. Enak saja tidur di kamarku, Sehun membatin.
“Ada kue nggak?” Kyungsoo bertanya dan dibalas gelengan cepat Sehun. Kyungsoo jadi lemas karena sedari tadi dia kepingin makan kue.
Merasa urusan mereka dirasa cukup, tak membuang waktu lama si maknae dari trio itu mengusir kedua Hyungnya. “Aku lelah, mau tidur.” Alasannya kedengaran kurang ajar tapi Kyungsoo dan Chanyeol tak bisa berbuat banyak selain menurutinya. Kedua orang itu memutuskan cepat pulang ke dorm, di dalam mobil Chanyeol diam saja sementara Kyungsoo mendumal tanpa henti karena sudah kelaparan.
“Eh, Hyung kita mampir ke kedai ramen dulu yuk?” ajak Kyungsoo di tengah-tengah perjalanan kala melihat sebuah kedai ramen sederhana di pinggiran jalan. Rupanya si pendek itu ingin perutnya segera terisi.
“Baiklah, lagipula kita sedang menyamar kan? Boleh, boleh.” Chanyeol manggut-manggut, menyetujui. Sebelum Kyungsoo memarkirkan mobilnya lalu mereka masuk ke kedai itu.
***
Tiap detik jarum jam bergerak, satu sengatan mendera pendengarannya. Pemuda itu terjaga dalam pembaringannya. Kelopaknya terbuka utuh lagi. Dipejamkannya lagi, namun terbuka sendirinya.
Sehun tak kunjung tidur. Padahal kantuk sudah menyambanginya, jelas saja karena hari menjelang malam, sangat malam. Dia tidak tahu kenapa, tapi pemikiran-pemikiran tentang Sooyoung berhasil membuatnya terjaga lagi. Bagaimana jika Sooyoung kedinginan? Bagaimana jika tidur Sooyoung lasak sehingga terjatuh dari sofa? Bagaimana jika badannya jadi pegal-pegal? Bagaimana jika banyak nyamuk yang menggigiti kulit mulus wanita itu? Dan sekian-sekian-sekian bagaimana konyol lainnya hinggap di benak Sehun.
“Dasar pengganggu!” pekiknya frustasi. Sehun terduduk di tepian ranjangnya, rambut blondenya berantakan karena dia mengacaknya dengan tangan tadi. “Kenapa juga harus peduli, dia kan galak sudah gitu sombong pula.” Sehun menduga dia sudah seperti orang gila karena berteriak dan bicara sendirian.
Yosh! Oh Sehun!
Dia itu wanita dan kau pria! Kau tega sekali padanya!
Oke, yang terakhir itu entah bisikan dari siapa tapi Sehun sukses tersinggung. Jadi pemuda itu memutuskan beranjak dari ranjang dan keluar kamar untuk memeriksa Sooyoung. Melawan rasa gengsinya. Biar bagaimana pun dia tidak mau dicap jadi cowok bejat membiarkan Sooyoung mati kedinginan di apartemennya. Oh, gila.
Sooyoung masih di sana, dengan posisi awal yang masih sama. Napasnya sudah kembali teratur, dan itu tertidur, bukan pingsan. Sehun menyadarinya sejak masih di mobil tapi dia diam saja. Sooyoung tertidur juga dia tak bisa menyalahkan siapa pun, wanita itu terlampau lelah. Tenaganya terforsir seharian untuk jadwal individu. Kadangkali Sehun juga sering ketiduran tiba-tiba seperti itu jika kelelahan. Maklumlah.
Tanpa dia sadari, wajahnya sudah sejajar dengan wajah Sooyoung. Sehun berjongkok di samping sofa. Tangannya terjulur membetulkan posisi bantal agar Sooyoung lebih nyaman. Lihatlah, tidurnya nyenyak sekali! Untuk apa dia repot-repot memeriksa?
Ngomong-ngomong, ini pertama kalinya ada orang lain yang tidur di tempat pribadinya. Tentu saja, Sehun menganggap Sooyoung adalah ‘orang lain’ itu. Benarkah dia ini Korean’s Happy Princess yang dibicarakan orang-orang diluar sana? Tapi munafik juga kalau menyangkalnya, itu memang benar. Sehun hanya gengsi mengakuinya.
“Huh…” itu keluar dari bibirnya begitu saja. Melihat wajah damai Sooyoung, bagian kecil hatinya ikut senang, merasakan ketenangan saat maniknya menelusuri lekuk wajah itu, tiap-tiap detailnya menarik perhatian Sehun.
Mulai dari kelopak matanya yang tertutup sempurna. Sehun membayangkan kelopak itu terbuka dan bola mata sebening tetes hujan itu tengah menatapnya. Lalu hidungnya, manis sekali. Telinganya, pipi cabinya, dan rambut panjang nan lembutnya yang tanpa sadar sejak tadi dielusnya. Terakhir dan yang paling menggoda iman Sehun, bibir tipis wanita itu. Dilapisi lipbalm warna pink yang manis, bahkan aromanya menyengat penciuman Sehun tapi juga membuatnya ketagihan membauinya. Tanpa make-up berlebihan pun Sooyoung terlihat semenganggumkan ini, apalagi dengan make-up untuk pentas? Atau penglihatan ini cuma efek karena tidak bisa tidur? Entah…
Tapi bibir itu… demi apapun Sehun ingin merasakannya! Astaga, siapa yang terkena virus yadong Kai sekarang? Ataukah… pesona si Happy Princess yang terlalu kuat sampai-sampai membuat Sehun menguapkan semua amarahnya. Salahkah?
Tidak, tentu tidak. Semua orang pantas merasakan hal itu. Naluri pria yang kesepian, eh? Wajar saja kan?
Perlahan, tapi pasti. Wajahnya semakin condong mendekati wajah lelap Sooyoung. Sehun bersumpah dia pasti jadi gila setelah ini.
Dag, dug, dag, dug!
Jantungnya terpompa sangat cepat, lebih cepat, semakin cepat, bertambah cepat. Pelan-pelan, bibir Sehun mendarat di ujung bibir Sooyoung. Dipejamkan matanya seiring dengan bibirnya yang mulai mencium bibir penuh Sooyoung. Ada perasaan bersalah tapi rasa senang lebih mendominasi. Sehun mulai menikmati ciuman sepihak itu. Dia tidak melumat bibir Sooyoung tapi dia bisa mengecap rasa manis lipbalmnya. Begitu manis, Sehun tidak ingin melepaskannya, rasa-rasanya…
Sehun membuka mata. Dan, yang paling ditakutinya terjadi. Hal yang sempat dibayangkannya tadi. Kedua bola mata yang sebening tetes hujan itu tengah menatapnya!
Keduanya terkejut!
Sontak Sehun melepaskan tautan bibir mereka, dan Sooyoung masih menatapnya penuh keterkejutan. Sehun ingin menjelaskan tapi semua tertahan di ujung lidahnya, yang keluar malahan desisan kurang ajar, “Oh, crap.”
***
A/N: lanjutannya lama banget yah, sebulan lebih, aigeu… mianhae, mianhae, pasti pada lupa sama ceritanya deh, gaje pula. hiks, aku memang payah…
tapi sepayah-payahnya aku ini tolong dihargai ya, kalau terlanjur baca, komen kan nggak ada salahnya, apalagi kalau komennya kritik dan saran, bagus kan tuh?
hehe kepanjangan ya author’s notenya? yaudah selamat hari kemerdekan aja buat semuanya deh! Happy independence day Indonesia!
aaaaa…. Sehun kamu!! Kamu??? Mencium eonniku 😮 ah gpp aku iklas kok 😀 *apaan itu….
Kg kok thor, masih nyangkut di otak *coba kalo pelajaran, udh bubar semua, wk…
Ditunggu banget nextnya 🙂 figthing! 🙂
SukaSuka
Ulala~ Ulala~ *goyang hawaii
Rasanya uda lama bgt menanti,eh pas buka grub ada ff Soohun ini ,seneng bgt dah, kocak bin gokil
apalagi ada Kyungsoo yg pake wig & ada si happy virus,sayang ga ada Anak Baek itu (baekHyun).
Sehun kasar amat tu ama Sunbaenya,main tarik aja pke acara culik-menculik gitu ><,ga ada kyuyoung juga, oh ya next part Soo jgn dipulangin dulu,ditahan di rumah Sehun aja.
Oke Fighting Fani ^^
MERDEKA ,SEMANGAT 45 ,,OH YEAH..
SukaSuka
Sehun kasar amat tu ama Sunbaenya,main tarik aja pke acara culik-menculik gitu ><,ga ada kyuyoung juga, oh ya next part Soo jgn dipulangin dulu,ditahan di rumah Sehun aja.
Oke Fighting Fani ^^
MERDEKA ,SEMANGAT 45 ,,OH YEAH..
SukaSuka
sehun tega bgt sma soo tpi itu diem2 modus..
aahh gmna yah nantinya soonya marah / malah ketagihan #plak xD
SukaSuka
Eeeiiii-_- awal berantem,akhir kissing dasar sehun bocah ! *ditendang sehun* bener juga sih kata eonnie,lama ! 😀 lanjutannya yang cepet,kalo engga barbel melayang ! #agunghercules :p fighting !
SukaSuka
Sehun main nyosor aje! Nahloh kan orangnya bangun! Hayoh hayoh! /pojokin sehun/
Kagak tau kenape, owe lebih suka epep yg begini, yg idol-life gitu lah wkwk
Part 3, ditunggu banget lohyaa
화이팅 ‘-‘)9
SukaSuka
kyaaa sehun mulai suka tuh tapi gengsinya itu lho..n
ditunggu nextnya. sama an involved lovenya juga 🙂
SukaSuka
ommo sehun nyium sooyoung?
sooyoung nya juga sadar pas dicium? Oh tidaak, lanjutkan sehunie!!! /plak/chanyeol suka ya sama sooyoung? Ko kayanya sensitif gitu yaa kalo soohun skinship . Fighting author!!! Ditunggu kelanjutan ff lainnya^^
SukaSuka
Sehun? (˘_˘)ck! (˘_˘)ck! (˘_˘)ck main. Cium aj
SukaSuka
ngakak sendiri bayangin wajah sehun ketahuan nyium soo =))
penasaran banget cerita selanjutnya. bakal jadi apa mereka setelah ciuman ini kwkwk
keren bingit kak fanficnya^^
SukaSuka
wkwkwk..
ngakak deh waktu baca ini chanyeol ma D.O so asdfghjkl..
wkwkw
n good job unn..,, suka ama part yang ini#apa sih yang nggak aku suka@@
apalagi waktu kissingscene nyaa..
kyaa
nextnyaajadehditunggu..
N tadi aku udah ngirim comment lhoh tapi pas waktu aku liat .. kok ajaib bisa ngilang yaa..??
SukaSuka
Sehun! kamu kan namjachinguku (?) tapi sama Sooyoung kurelain kok? .-.
lanjutin, nice ff>.< kutunggu selalluu
SukaSuka
hohoohoh….
knp bru skrg to?
gpp lah…
aq setia menunggu ff nya… #eaakkk
fighting!!!
SukaSuka
daebak thor, aku kangen lanjutannya :’) palli lanjutkan thor!’o’)9 fighting!!! OMO!! Sehun-ah eotthe? Bagaimanakah nasibnyaaa >w< palli thor ;3
SukaSuka
wahh sehun diem-diem ternyata…….
hahaha seru thor ffnya^^ soohun emang lucu deh 😀
SukaSuka
Aigoo… Sehun main cium aja… Tapi Sooyoung eonni nya bangun tuh… hayo!
SukaSuka
Omo Sehun asal nyium anak orang aja
next!!
SukaSuka
Akhirnya d post XD *pelukauthor*
seneng seneng banget deh akuhirny d post juga. Rasany gimana” gituh. Part slnjutny jgn lma” y thor. Aku udh nntiin ff ini loh. Kkk~
SukaSuka
Hwa.. Sehun berani bgt cium eonniku *tapi aku seneng sih, ikhlas kalau soo eonni di cium sehun, kris, luhan, dll *hehehe
Thor cpt di lanjut ya penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya
Hwaiting thor!
SukaSuka
tapi aku gak rela, sooyoung is mine /slapped/
SukaSuka
waaah sehun kamu tuh ya berani sekali maen sosor z..
penasarn, pasti soo eon bakal marah besar udah gelangnya di ambil orangnya juga di cium..
fighting, next partnya di tunggu thor..
SukaSuka
ditunggu part selanjutnya 😉
SukaSuka
aigooo sehun ampe bikin soo pingsan gitu ckck
chanyeol suka sama soo yaa? haha
SukaSuka
suka gak ya? hohoo
SukaSuka
Hahaha sehun lancang sekali mencium sooyoung xD ceritanya seruuu!!! Lanjut thor!!! Lanjut plisss!!!!
SukaSuka
omona my cutes baby dio ikut jadi nyamar hahahha
gak bisa bayangin -__-
wah sehun cium2 soo eoni, padahal kamu masih kecil 😛
bagus ceritanya fanneey 😀
SukaSuka
OMO! Sehun cium Soo Unnie! Wah…….
Apa benar Chanyeol suka sama Soo Unnie? gak tau, hanya fanneey dan tuhan yang tahu
Lanjut Fanneey >>>> NEXT <<<<<<
SukaSuka
next unnie !!! aku suka ff nya . abis lucu sih . pokoknya lanjut ya thor .. jeball
SukaSuka
Aku nungguin ini .. sumpah >_<
SukaSuka
Ini kapan lanjut,??
Nunggu banget sumpah,,
Penasaran, kira2 Sehun bakal di gampar Sooyoung nggak ya? #Plak
SukaSuka
suka-suka lanjut thor:-D
SukaSuka
Lucu thor!! Aku suka bangettt 😀 lanjut ya thor! Hwaiting! 😀
SukaSuka
Lucu thor!! Aku suka bangettt 😀 lanjut ya thor! Fighting! 😀
SukaSuka
next chapt~
SukaSuka
Kyungsoo kocak banget pake wig 😀 #ngakak sendiri ngebayanginnya XD
Sehuuuunn you kiss kiss soo omg .. #apasihgue
Sehun jangan kasar lagi ya sama soo ^^
Keep writing thor^^
SukaSuka
omo.. Sehun kiss Soo..
aigoo..
penasaraan..
SukaSuka
Sehun bandel ya cium-cium sooyoung.
SukaSuka
Ngakak pas bagian soo tersadar 😀
Aigo aigo aigo…
Kyungsoo my babe kalo kamu laper sini aku masakin indomie. Atau mau kue klepon khas indonesia gak? trus minumnya jamu tolak ganteng.. abisnya kamu kegantengan sih jadi kadarnya harus dikurangi 😀
SukaSuka